KAB.BOGOR, Bersama PPTI Bebaskan Generasi Bangsa Dari Unsur TB, Sehat Cerdas Bermartabat. Dihadiri oleh Ketua BPC PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia) Kab.Bogor R.Roro Tri Ponningsih, SS, Ketua Umum BPP Persatuan Pemberantasan Tuberkolosis Indonesia Ir.Yani Panigoro, Ketua BPD PPTI Jabar Uus Sukmara SKM.M.EFIB, Badan Ketua Pertimbangan Organisasi Kab.Bogor Kusnadi, SH.,MH, dan 250 peserta seminar. Dimulai pada Pukul 09.00 Wib sampai dengan selesai. Bertempat di Gedung Serba Guna 1 Pemda Cibinong. Rabu (20/11/2024).
Ketua BPC PPTI Kab.Bogor mengatakan bahwa, “Pada hari ini telah terpilih pengurus BPC PPTI Kab.Bogor, program PPTI untuk 5 tahun kedepan kami akan bekerja sama dengan PGRI, PKK dan Karang Taruna, karena pada wadah-wadah inilah sesuatu yang paling strategis untuk melakukan sosialisasi. Bagaimana mengeliminasi TBC sehingga pada tahun 2030 kita betul-betul menjadi Kabupaten Bogor yang sehat, Indonesia yang sehat bebas dari TBC. Saya sasarannya hanya 3 seperti contohnya PKK karena di dalam PKK itu ada posyandu, balita merupakan target utama untuk sejak dini bebas dari TBC,” ujar Roro Triponningsih, SS.
Selanjutnya, Roro menyampaikan, Kita semua harus mulai dari kehidupan keluarga kita memilih konsumsi, mengkonsumsi makanan bagaimana makanan itu sehat murah meriah bergizi terutama susu, dan Budayakan minum teh untuk mencegah TB. Penanggulangan TBC melalui layanan Promotif, Preventif dan Suportif. Alhamdulillah Bapak Prabowo Subianto sudah mencanangkan gizi nasional untuk anak-anak sekolah. Untuk anak-anak sekolah mari kita manfaatkan untuk membebaskan Kab.Bogor dan khususnya generasi muda Kab.Bogor untuk bisa menjadi generasi yang betul-betul berkualitas menuju Indonesia emas, terangnya.
Sekertaris BPC PPTI Kab.Bogor mengatakan, “Hari ini kegiatan kita mengadakan pelantikan pengurus BPC PPTI Kab. Bogor periode 2024-2029 dan mengadakan seminar nasional mengenai TB. Pesan saya dengan seminar ini diharapkan jangan ada rasa minder kalau umpamanya kayak gitu jangan kita kucilkan, dengan keminderan mereka. Biarpun itu adalah penyakit keturunan kita tetap adakan pendekatan, salah satunya kita bisa waspada dengan memakai masker, kita ajaklah dia untuk tetap berubah, jadi kita punya target di tahun 2025 kita bersih TB menuju Indonesia Emas,” ujar Iis Fitriani.
Iis menambahkan, Harapan saya ke depan otomatis sekarang juga ada pengobatan gratis di Puskesmas dan pemerintah sudah mengadakan pengobatan gratis untuk TB. Ada kiat khusus untuk mencegah TBC yaitu : kita jaga lingkungan wilayah kita dengan pola hidup sehat seperti pola makan yang teratur, jangan lupa untuk olahraga. Saya berharap Nanti ke depannya acara seperti ini bisa lebih baik, lebih terkontrol dan bisa mengundang banyak lagi latihan, karena seminar mengenai kesehatan otomatis akan sangat berguna, tambahnya.
“Dalam rangka pengukuhan pengurus PPTI Kab.Bogor dan seminar pemberantasan penyakit TBC di Kabupaten Bogor. Peran masyarakat yang disampaikan tadi di dalam seminar bahwa, Penyakit TBC ini memiliki stigma yang tidak baik di dalam kalangan, sehingga ketika orang mengidap penyakit TBC ini merasa malu untuk mengungkapkan penyakit tersebut. Padahal ketika kita mengetahui seseorang atau di lingkungan kita ada yang penyakit TBC, untuk segera mendorong atau meminta agar bisa disembuhkan. Peran PPTI di sini adalah bagaimana bisa menemukan masyarakat yang masih mengidap penyakit TBC agar dapat diberikan pemahaman, bahwa penyakit TBC ini bisa disembuhkan agar tidak terjangkit kepada orang-orang di sekitarnya,” tutur Kusnadi, SH.,MH Badan Ketua Pertimbangan Organisasi Kab.Bogor.
Peran serta PPTI di sini salah satunya memberikan sosialisasi, memberikan edukasi dan juga memberikan advokasi bagi masyarakat yang menginginkan penyakit TBC yang berdasarkan hasil penelitian tadi ditemukan bahwa di Indonesia secara keseluruhan itu sekitar 1 juta mengidap penyakit TBC, dengan rata-rata kematian 50 orang per hari. Faktor ekonomi sebenarnya bisa menunjang stigma penyakit TBC ini banyak penyakit kepada masyarakat miskin, kenapa? karena di kalangan bawah tentu tidak memperhatikan lingkungan jadi lingkungan makan yang tidak teratur, karena penghasilan yang minim dan kurang mendapatkan rumah tinggal, kurang mendapatkan cahaya matahari, tinggal di tempat-tempat yang memang secara kesehatan kurang menunjang.
Salah satu penyebabnya bisa juga banyak pikiran yang menyebabkan imunitas badannya menjadi turun, akhirnya menyebabkan virus itu mudah masuk. Salah satu program yang pertama adalah temukan obat dan sembuhkan penyakit TBC sampai sembuh. Saya berharap, Seminar ini bisa memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat Kab.Bogor bahwa saat ini PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolosis Indonesia) telah hadir di tengah masyarakat Kab.Bogor untuk memberikan edukasi dan sosialisasikan bagaimana pencegahan dan penyembuhan khususnya penyakit TBC ke depannya, tutupnya.
Reporter : (Asm)
Editor : Red