JAKARTA TIMUR, Halal Bihalal Keluarga Besar Rambe tahun 2025 dengan mengusung tema “Merajut Harmoni Dan Siaturahmi Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe Boru Bere (Rambore) Se-Jabodetabekser”. Dihadiri oleh Ketum Pomparan Baginda Raja Sojuangon (Rambore) Muntara Rambe, SH.,MH, Dewan Pembina Rambe Kamarul Zaman, Dewan Pembina Jonner Rambe, Dewan Pembina Sohop Rambe, Dewan Pembina Indra Sakti Rambe, Sekertaris Umum Beni Rambe, Bendahara Umum Karamel Rambe, Sekretaris Sahrul, Ketua Panitia Jalaluddin Rambe, beserta para peserta dan tamu undangan Rambe Se-Jabodetabekser. Bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta-Timur. Minggu (27/04/2025).
Ketua Umum Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe (Rambore) Se-Jabodetabekser saat diwawancarai Awak Media mengatakan bahwa, “Hari ini dalam rangka halal bilhalal persadaan margarambe ataupun yang ada salah satunya marga yang ada di Indonesia yaitu adalah Margarambe. Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe Boru Bere (Rambore) Se-Jabodetabekser, sudah lama sudah berkibar atau sudah ada di Indonesia,” tutur Muntara Rambe.
Selanjutnya, Bagaimana rambe ini ke depan kompak, solid, akrab dan bagaimana sejarah itu sangat perlu kita lestarikan ataupun kita ingat ataupun kita kenang masa Demi Masa. kenapa sejarah itu perlu biar kita mengingat bagaimana dengan kampung kita, bagaimana dengan orang tua kita, bagaimana dengan silsilah kita, bagaimana dengan wilayah tempat tinggal kita, bagaimana dengan tempat tanggal lahir kita, di mana kita akan lahir kita akan kembali ataupun kita akan mengenang sejarah tersebut, ungkapnya.
Kalau saya artikan bagaimana sesama manusia bahkan sesama masyarakat pun harus saling tolong menolong, dan saling sayang menyayangi. Mari sama-sama kita harus tolong menolong di dalam pekerjaan, kita enggak mungkin bisa hidup sendiri atau menghibur dan bagaimana kita harus menolong. Adapun sesuatu ataupun barang atau bagaimana kita harus dijamin pada orang lain kita tidak bisa untuk sendiri, ucap Muntara Rambe.
Harapan saya ke depan bagaimana rambe ini biar solid, kompak dan akrab. Bagaimana pepatah orang kampung Makanya dari itu kita harus mendengarkan orang yang susah, orang yang berduka, bagaimana orang-orang itu bila membutuhkan pertolongan kita. Makanya Bagaimana ke depan agar tombak dan akar bersatu padu di mana-mana. Ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat kuat karena beberapa orang kampung ataupun kota, pepatah mengatakan “berat sama dipikul ringan sama dijinjing”.
Jadi kalau sudah sama-sama kita coba untuk bagaimana ke depan, apapun yang kita lakukan, apapun yang mau kita kerjakan ataupun mau kita perbuat itu akan pasti bisa kita buat. Saya akan menyusun silsilah tentang sejarah ataupun tradisi Punguan Pomparan Baginda Raja Sojuangon Rambe Boru Bere (Rambore)se-Jabodetabekser, tutupnya.
Reporter : (Asm)
Editor : Red